BPPK KEC. KALIANGKRIK KAB. MAGELANG
jl lettu wakidi no 5 kec kaliangkrik kab magelang hp. 085729312212 email: bppkkaliangkrikoke@gmail.com
26 September, 2016
MANFAATKAN LAHAN MELALUI PEMBIBITAN BAWANG MERAH DI LERENG GUNUNG SUMBING
Bawang Merah spesifikasi daerah lereng Gunung, memanfaatkan lereng gunung untuk menanam bawang merah pada saat musim hujan adalah upaya untuk meningkatkan produksi komoditas tersebut dan membantu dalam pemberdayaan masyarakat tani di Kec.Kaliangkrik yang merupakan daerah lereng gunung Sumbing.
Bawang merah hasil produksi para petani di Kaliangkrik untuk sementara ini adalah bawang merah jenis Karet, bawang ini merupakan jenis bawang yang cocok untuk dibudidaya disana dan mampu menghasilkan minyak atsiri yang lebih banyak dibanding dengan bawang merah jenis pesisir, Namun dari pencapaian target budidaya bawang merah ini masih sangat terbatas sehingga memerlukan upaya peningkatan budidaya agar mampu berdaya saing.
BPPK beserta pihaknya sedang melakukan kajian bersama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) JawaTengah terhadap potensi lereng Gunung Sumbing sebagai lokasi budi daya bawang merah pada saat musim hujan. Jika petani bisa memanfaatkan lahan tadah hujan di sekitar lereng gunung, maka pendapatan dari usahatani bawang merah bisa lebih tinggi karena harga bawang cenderung naik pada musim hujan, untuk itu bisa dimanfaatkan embung embung sebagai penyimpan air tadah hujan sehingga upaya budidaya bawang merah mampu optimal.
Pemanfaatan lereng gunung sebagai lokasi budi daya bawang merah sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar luar daerah yang masih cukup tinggi.
Sementara harga bawang merah pada musim kemarau satu dan musim kemarau dua bisa mencapai kisaran Rp1,2 juta per kuintal. maka dari itu potensi lereng gunung yang belum termanfaatkan secara optimal bisa digarap oleh petani dengan pengembangan bawang merah.
Editor Addani Arshavin/ ANTARA/ bpppk-kaliangkrik
03 June, 2016
12 September, 2013
KLEDONG ATO KESEMEK
Kesemek bisa dikatakan sebagai buah yang paling sial sedunia karena sering menjadi bahan olokan. Ia dianggap genit dan suka berbedak gara-gara kulit buahnya ditempeli serbuk putih. Selain itu, lantaran bentuknya mirip apel, kesemek mendapatkan julukan “apel Jawa” alias “bukan apel yang sebenarnya”. Padahal, di balik itu semua, buah kesemek meruapakan salah satu alternatif alami untuk mendapatkan tubuh sehat dan bugar.
Buah yang dikenal dengan nama oriental persimmon (Inggris) dan shi (Cina) ini memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah hebatnya dengan buah apel. Bahkan untuk kandungan zat-zat tertentu, kesemek juaranya. Misalnya saja, kandungan zat serat yang terdapat dalam sebutir buah kesemek ternyata dua kali lebih banyak ketimbang yang ada dalam sebutir apel.Berdasarkan riset lebih lanjut, diketahui bahwa terdapat banyak zat kimia hebat dalam buah kesemek. Di antaranya terdapat senyawa-senyawa antioksidan yang selain berkhasiat untuk mencegah kanker, juga dapat menghambat proses penuaan dini. Mengkonsumsi satu butir kesemek tiap harinya juga sudah terbukti dapat membantu mencegah pengerasan pembuluh darah. Ini karena kesemek mampu menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang batas normal. Dengan terpeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah, secara tidak langsung kesehatan jantung Anda juga akan terpelihara.
Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa dalam satu butir buah kesemek mengandung 19,6 % karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa 0,7 % protein, vitamin A dan kalium. Setiap 100 gram kesemek mengandung energi 88 kal, karbohidrat 15 gram, kalsium 6 mg, fosfor 26 mg, retinol 813 mcg dan asam askorbat 20 mg.
Beberapa manfaat kesemek lainnya adalah untuk menyehatkan paru-paru, menguatkan limpa, dan tentu saja, menghilangkan rasa haus. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar atau dapat diolah sebagai campuran kudapan. Namun yang terpenting, pada saat memetik atau membelinya, pilih yang warna kulitnya sudah berubah menjadi kuning. Kesemek berasal dari Republik Rakyat Cina, yang kemudian menyebar ke Jepang pada zaman purba dan dikembang biakkan di sana. Belakangan buah ini menyebar ke bagian lain Asia, dan pada masa kolonial di tahun 1800an dibawa ke Eropa selatan dan Amerika (Kalifornia).
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand, produksi kesemek umumnya hanya cukup untuk konsumsi lokal. Sumatera Utara, khususnya wilayah Brastagi, di waktu lalu pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk Singapura; namun kini terhenti karena kualitasnya terdesak oleh kesemek produk negara-negara lain. Tempat-tempat lain di Indonesia yang menghasilkan kesemek di antaranya adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah , di mana buah ini ditanam pada daerah-daerah tinggi di pegunungan.
di kabupaten magelang merupakan penghasil kesemek yang lumayan berlimpah...kecamatan akaliangkrik adalah tempat dimana kesemek itu tumbuh>>>...berkisar antara 1000 mdpl kurang lebih tanaman ini dapat menghasilkan buah...dengan temperatur yang dingin dan letak geografis daerah tersebut. tenyata kesemek / kledung bahasa di sana menghasilkan rasa buah dan kekenyalan yang berbeda...menurut hasil riset, buah di daerah kecamatan kaliangkrik magelang jawatengah ini kandungannya gizi dan vitaminnya lebih banyak kadarnya...sehingga dari ketahanan buahnya lebih awet dari yang lain dan kemanisan buah juga memiliki feeat rasa tersendiri...silakan kunjungi di kecamatan kami ...ato hub di kantor bppk kaliangkrik 085729312212/081226982212 untuk pemesanan pas musiman ..untuk planing brikut kami akan menghadirkan buah awetan kesemek yang banyak macam..sehingga mampu untuk dinikmati di luar musiman.
15 September, 2011
PENYAKIT DOMBA N KAMBING
KADO(KAMBING DAN DOMBA)
penyakit yang paling umum dialami oleh kambing dan cara pencegahan atau penanganannya :
Cacingan
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada kambing. Penyakit ini disebabkan oleh parasit internal pada saluran pencernaan kambing. Banyak sekali jenis cacing yang dapat menimbulkan cacingan pada kambing, antara lain Trichuris sp., Oestophagostomum sp., dll. Gejala klinis cacingan, yaitu (1) kambing kurus, lemah, dan lesu; (2) nafsu makan menurun; (3) bulu kasar, kusam dan rontok; (4) perut besar dan kepala agak menunduk; (5) biasanya diare. Pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain kebersihan kandang harus selalu terjaga. Kambing yang terkena cacingan dapat diobati dengan pemberian obat cacing secara teratur.
MATA MERAH
Penyakit ini disebabkan mata kembing terkena benda-benda tajam, misalnya ujung kayu, debu, dan duri atau dapat juga karena parasit. Gejala penyakit ini antara lain (1) mata berair dan kemerahan; (2) selalu menghindar dari sinar matahari; (3) biasanya diikuti pembengkakan di sekitar mata. Pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya adalah menghindari pemberian hijauan yang terdapat duri, pembersihan kandang, dan pemberian salep mata disarankan pada kambing yang menderita pink eye.
Orf atau Dakangan
Penyebabnya adalah kambing terkena rumput yang berbulu atau debu dari konsentrat ketika makan kemudian timbul infeksi. Gejala klinis penyakit ini adalah adanya benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan program vaksinasi. Pengobatan penyakit ini, yaitu dengan membuat luka baru pada keropeng dan beri preparat iodium dan suntik dengan antibiotik.
(Kembung)
Kambing yang terserang ini biasanya dikarenakan terlalu banyak memakan pakan hijauan terutama rumput yang masih muda atau rumput yang berembun (basah), sehingga akan menimbulkan gas dalam perut. Kambing yang terserang penyakit ini memiliki beberapa gejala klinis, antara lain (1) perut kembung, bila diraba terasa keras dan merasa sakit; (2) sulit buang kotoran; (3) jika berbaring kambing mengalami kesulitan untuk berdiri kembali. Program pengendalian yang biasa dilakukan, di antaranya adalah mencegah agar kambing tidak memakan rumput muda atau basah, tidak digembalakan pada pagi hari, dan beri obat kembung Scabies
Penyebab penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes scabiei. Gejala klinis yang timbul, antara lain (1) kambing kurus; (2) terdapat bercak merah pada kulit, bersisik dan gatal. Program pengendalian yang biasanya dilakukan, yaitu kebersihan kandang dan ternak selalu terjaga, isolasi bagi hewan yang terinfeksi, pemberian anti parasit seperti Ivomec bagi kambing sakit (terapi) dan kambing yang sehat sebagai imunisasi.
Antraks
Penyebab penyakit ini adalah Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan atau minuman, dan dapat juga melalui pernafasan. Kambing yang tertular antraks akan menunjukkan gejala klinis, yaitu (1) demam tinggi, badan lemah, dan gemetar; (2) gangguan pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin, dan badan penuh bisul; (4) kadang-kadang darah berwarna merah kehitaman keluar melalui lubang hidung, telinga, mulut, anus, dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa bengkak dan berwarna kehitaman. Program pengendalian penyakit antraks adalah dengan membakar kambing yang mati.
Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)
Penyebab penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak langsung melalui air kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar virus AE. Gejala klinis penyakit ini di antaranya adalah (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kai atau teracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menururn bahkan tidak mau makan sama sekali; (4) air liur keluar berlebihan. Pengendalian penyakit ini dengan cara vaksinasi serta pada kambing yang terinfeksi diisolasi dan diobati secara terpisah.
Mastitis
Mastitis merupakan peradangan pada Kambing ataupun puting yang sangat sering dijumpai pada ternak kambing perah, penyakit ini sangat merugikan karena dapat mengurangi jumlah produksi susu. Mastitis sering kali diakibatkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus ataupun karena pemerahan yang kurang sempurna sehingga susu belum habis dalam proses pemerahan. Mastitis dibagi menjadi 2 yaitu klinis dan subklinis, kejadian mastitis subklinis merupakan yang paling sering terjadi di Indonesia karena tidak menimbulkan gejala klinis tetapi hanya menyebabkan penurunan produksi susu. Pengujian mastitis subklinis dapat dilakukan dengan IPB-mastitis test 1. Pengobatan mastitis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika intra-mammary yang disertai dengan perbaikan proses pemerahan. Sedangkan pada mastitis klinis sangat jelas terlihat karena memperlihatkan gejala klinis seperti pada gambar 1.
Radang Kuku atau Kuku Busuk
Penyakit ini menyerang kambing yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor. Gejala penyakit ini, yaitu (1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4) sapi pincang dan akhirnya kambing mengalami kelumpuhan.
Prolapsus Uteri
Penyakit ini diakibatkan karena berbagai macam sebab seperti anak yang terlalu besar, merejan yang terlalu lama dan terlalu lama tidak di bantu oleh tenaga medis serta manajemen pakan yang buruk. Pengobatan yang harus dilakukan dengan mereposisi kembali dan menjahit dengan metode vulva plexa.
Pengendalian
Pengendalian penyakit kambing yang paling baik menjaga kesehatan kambing dengan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan kambing adalah sebagai berikut:
1) Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan kambing secara berkala,
2) Kambing yang sakit dipisahkan dengan kambing yang sehat dan segera lakukan pengobatan,
3) Mengusahakan lantai kandang selalu bersih dan kering,
4) Memeriksa kesehatan kambing secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.
penyakit yang paling umum dialami oleh kambing dan cara pencegahan atau penanganannya :
Cacingan
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada kambing. Penyakit ini disebabkan oleh parasit internal pada saluran pencernaan kambing. Banyak sekali jenis cacing yang dapat menimbulkan cacingan pada kambing, antara lain Trichuris sp., Oestophagostomum sp., dll. Gejala klinis cacingan, yaitu (1) kambing kurus, lemah, dan lesu; (2) nafsu makan menurun; (3) bulu kasar, kusam dan rontok; (4) perut besar dan kepala agak menunduk; (5) biasanya diare. Pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain kebersihan kandang harus selalu terjaga. Kambing yang terkena cacingan dapat diobati dengan pemberian obat cacing secara teratur.
MATA MERAH
Penyakit ini disebabkan mata kembing terkena benda-benda tajam, misalnya ujung kayu, debu, dan duri atau dapat juga karena parasit. Gejala penyakit ini antara lain (1) mata berair dan kemerahan; (2) selalu menghindar dari sinar matahari; (3) biasanya diikuti pembengkakan di sekitar mata. Pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya adalah menghindari pemberian hijauan yang terdapat duri, pembersihan kandang, dan pemberian salep mata disarankan pada kambing yang menderita pink eye.
Orf atau Dakangan
Penyebabnya adalah kambing terkena rumput yang berbulu atau debu dari konsentrat ketika makan kemudian timbul infeksi. Gejala klinis penyakit ini adalah adanya benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan program vaksinasi. Pengobatan penyakit ini, yaitu dengan membuat luka baru pada keropeng dan beri preparat iodium dan suntik dengan antibiotik.
(Kembung)
Kambing yang terserang ini biasanya dikarenakan terlalu banyak memakan pakan hijauan terutama rumput yang masih muda atau rumput yang berembun (basah), sehingga akan menimbulkan gas dalam perut. Kambing yang terserang penyakit ini memiliki beberapa gejala klinis, antara lain (1) perut kembung, bila diraba terasa keras dan merasa sakit; (2) sulit buang kotoran; (3) jika berbaring kambing mengalami kesulitan untuk berdiri kembali. Program pengendalian yang biasa dilakukan, di antaranya adalah mencegah agar kambing tidak memakan rumput muda atau basah, tidak digembalakan pada pagi hari, dan beri obat kembung Scabies
Penyebab penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes scabiei. Gejala klinis yang timbul, antara lain (1) kambing kurus; (2) terdapat bercak merah pada kulit, bersisik dan gatal. Program pengendalian yang biasanya dilakukan, yaitu kebersihan kandang dan ternak selalu terjaga, isolasi bagi hewan yang terinfeksi, pemberian anti parasit seperti Ivomec bagi kambing sakit (terapi) dan kambing yang sehat sebagai imunisasi.
Antraks
Penyebab penyakit ini adalah Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan atau minuman, dan dapat juga melalui pernafasan. Kambing yang tertular antraks akan menunjukkan gejala klinis, yaitu (1) demam tinggi, badan lemah, dan gemetar; (2) gangguan pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin, dan badan penuh bisul; (4) kadang-kadang darah berwarna merah kehitaman keluar melalui lubang hidung, telinga, mulut, anus, dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa bengkak dan berwarna kehitaman. Program pengendalian penyakit antraks adalah dengan membakar kambing yang mati.
Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)
Penyebab penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak langsung melalui air kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar virus AE. Gejala klinis penyakit ini di antaranya adalah (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kai atau teracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menururn bahkan tidak mau makan sama sekali; (4) air liur keluar berlebihan. Pengendalian penyakit ini dengan cara vaksinasi serta pada kambing yang terinfeksi diisolasi dan diobati secara terpisah.
Mastitis
Mastitis merupakan peradangan pada Kambing ataupun puting yang sangat sering dijumpai pada ternak kambing perah, penyakit ini sangat merugikan karena dapat mengurangi jumlah produksi susu. Mastitis sering kali diakibatkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus ataupun karena pemerahan yang kurang sempurna sehingga susu belum habis dalam proses pemerahan. Mastitis dibagi menjadi 2 yaitu klinis dan subklinis, kejadian mastitis subklinis merupakan yang paling sering terjadi di Indonesia karena tidak menimbulkan gejala klinis tetapi hanya menyebabkan penurunan produksi susu. Pengujian mastitis subklinis dapat dilakukan dengan IPB-mastitis test 1. Pengobatan mastitis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika intra-mammary yang disertai dengan perbaikan proses pemerahan. Sedangkan pada mastitis klinis sangat jelas terlihat karena memperlihatkan gejala klinis seperti pada gambar 1.
Radang Kuku atau Kuku Busuk
Penyakit ini menyerang kambing yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor. Gejala penyakit ini, yaitu (1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4) sapi pincang dan akhirnya kambing mengalami kelumpuhan.
Prolapsus Uteri
Penyakit ini diakibatkan karena berbagai macam sebab seperti anak yang terlalu besar, merejan yang terlalu lama dan terlalu lama tidak di bantu oleh tenaga medis serta manajemen pakan yang buruk. Pengobatan yang harus dilakukan dengan mereposisi kembali dan menjahit dengan metode vulva plexa.
Pengendalian
Pengendalian penyakit kambing yang paling baik menjaga kesehatan kambing dengan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan kambing adalah sebagai berikut:
1) Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan kambing secara berkala,
2) Kambing yang sakit dipisahkan dengan kambing yang sehat dan segera lakukan pengobatan,
3) Mengusahakan lantai kandang selalu bersih dan kering,
4) Memeriksa kesehatan kambing secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.
02 August, 2011
Pengendalian Hama Trips parvispinus Karny Tanaman Cabai
Morfologi/Bioekologi
Ukuran imago sekitar 1 mm
Berwarna kuning hingga ada yang coklat kehitaman. Kehitaman dengan bercak merah atau bergaris-garis di dominasi oleh imago tua
Serangga betina memiliki ciri khas yaitu memiliki 2 sayap halus dan berumbai sedangkan jantan kebalikan dari itu.
Populasi meningkat di musim kemarau. Dengan kemampuan betina bertelur rata-rata 80 butir dan membutuhkan waktu 3-8 hari untuk menetas
Telur berbentuk lonjong membengkok seperti ginjal, berwarna pucat atau transparan, dapat dijumpai didalam jaringan daun.
6. Nimfa berwarna pucat, putih/kekuningan. Instar 1 dan 2 aktif serta belum memiliki sayap.
7. Kepompong akan berkembang menjadi trips di kelembaban rendah dan suhu yang tinggi. Daur hidupnya di dataran tinggi sekitar 20 hari dan dataran rendah 7 -12 hari
8. Trips ditemukan hidup pada bunga menyebabkan bercak-bercak dan bunga gugur. Serangan pada daun pucuk menyebabkan gejala bercak-bercak keperakan
Pola Gejala Serang
Permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan mengkilat dan pada serangan lanjut berwarna coklat dan menyebabkan proses metabolisme terganggu lalu daun akan menjadi keriting dan keriput
Cara Mengendalikan Trips Cabai
Kultur teknis
a. Menggunakan varietas tahan (Tanjung 2)
b. Penggunaan mulsa perak dan jerami
c. Melakukan pengairan yang cukup
Fisik/Mekanis
a. Pembakaran mulsa dan jerami setelah pemakaian
b. Pemasanganan perangkap lekat.
c. Penanaman tanaman penghalang (barrier). Misal Jagung, Orok-orok, Kacang panjang dll.
d. Penanaman cabai di sertai dengan kubis atau tomat secara tumpang sari.
3. Biologi
a. Memanfaatkan musuh alami, B. Bassian, M. anisopliae, Cordyceps sp dll
4. Kimia
a. Jika 15 % per tanaman telah terkena serangan trips, kutudaun dan tungau maka di anjurkan penggunaan pestisida sintetik. Misal Buldok 25 EC, Marshal 200 EC, Confidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dll.
Ukuran imago sekitar 1 mm
Berwarna kuning hingga ada yang coklat kehitaman. Kehitaman dengan bercak merah atau bergaris-garis di dominasi oleh imago tua
Serangga betina memiliki ciri khas yaitu memiliki 2 sayap halus dan berumbai sedangkan jantan kebalikan dari itu.
Populasi meningkat di musim kemarau. Dengan kemampuan betina bertelur rata-rata 80 butir dan membutuhkan waktu 3-8 hari untuk menetas
Telur berbentuk lonjong membengkok seperti ginjal, berwarna pucat atau transparan, dapat dijumpai didalam jaringan daun.
6. Nimfa berwarna pucat, putih/kekuningan. Instar 1 dan 2 aktif serta belum memiliki sayap.
7. Kepompong akan berkembang menjadi trips di kelembaban rendah dan suhu yang tinggi. Daur hidupnya di dataran tinggi sekitar 20 hari dan dataran rendah 7 -12 hari
8. Trips ditemukan hidup pada bunga menyebabkan bercak-bercak dan bunga gugur. Serangan pada daun pucuk menyebabkan gejala bercak-bercak keperakan
Pola Gejala Serang
Permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan mengkilat dan pada serangan lanjut berwarna coklat dan menyebabkan proses metabolisme terganggu lalu daun akan menjadi keriting dan keriput
Cara Mengendalikan Trips Cabai
Kultur teknis
a. Menggunakan varietas tahan (Tanjung 2)
b. Penggunaan mulsa perak dan jerami
c. Melakukan pengairan yang cukup
Fisik/Mekanis
a. Pembakaran mulsa dan jerami setelah pemakaian
b. Pemasanganan perangkap lekat.
c. Penanaman tanaman penghalang (barrier). Misal Jagung, Orok-orok, Kacang panjang dll.
d. Penanaman cabai di sertai dengan kubis atau tomat secara tumpang sari.
3. Biologi
a. Memanfaatkan musuh alami, B. Bassian, M. anisopliae, Cordyceps sp dll
4. Kimia
a. Jika 15 % per tanaman telah terkena serangan trips, kutudaun dan tungau maka di anjurkan penggunaan pestisida sintetik. Misal Buldok 25 EC, Marshal 200 EC, Confidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dll.
11 July, 2011
pengembangan agribisnis magelang bagian lereng sumbing
kaliangkrik 11 july 2011,
berdasarkan informasi dari propinsi dan kab . magelang kec kaliangkrik menindak lanjuti adanya program pengembangan agribisnis sektor pertanian bahwa.. kaliangkrik merupakan daerah magelang bagian barat yang mempunyai potensi hortikultura yang mampu bersaing dengan berbagai kota di indonesia.,untuk itu akan segera dibangun AGROPOLITAN sektor Magelang Bagian Barat.,yang terfokus di Kec. Kaliangkrik...karena mengingat berbagai pemasaran di Kec ini merupakan daerah titik koordinasi berkumpulnya jual beli antara pedagang pengepul dan petani. jalur kawasan ini merupakan jalur alternatif yang mana dari ke 4 kecamatan dapat bergabung disana.,untuk itu dengan di bangunnya AGRO ini merupakan upaya untuk memajukan petani daerah west district of magelang.
berdasarkan informasi dari propinsi dan kab . magelang kec kaliangkrik menindak lanjuti adanya program pengembangan agribisnis sektor pertanian bahwa.. kaliangkrik merupakan daerah magelang bagian barat yang mempunyai potensi hortikultura yang mampu bersaing dengan berbagai kota di indonesia.,untuk itu akan segera dibangun AGROPOLITAN sektor Magelang Bagian Barat.,yang terfokus di Kec. Kaliangkrik...karena mengingat berbagai pemasaran di Kec ini merupakan daerah titik koordinasi berkumpulnya jual beli antara pedagang pengepul dan petani. jalur kawasan ini merupakan jalur alternatif yang mana dari ke 4 kecamatan dapat bergabung disana.,untuk itu dengan di bangunnya AGRO ini merupakan upaya untuk memajukan petani daerah west district of magelang.
28 December, 2010
grand design
lg ngotak atik grand design........
gawe pupuk organik
Pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan llama pengisap.
Bahan
Daun mimba
Umbi gadung
Detergen
Air
Alat
Timbangan Alat penumbuk Tempat pencampuran Pengaduk Saringan.
Cara Pembuatan
Cara pembuatan pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung adalah sebagai berikut.
1.Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, tambah dengan 20 liter air + 10 g detergen, aduk sampai rata
2.Diamkan rendaman tersebut selama semalam.
3.Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus.
4.Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.
gawe pupuk organik
Pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan llama pengisap.
Bahan
Daun mimba
Umbi gadung
Detergen
Air
Alat
Timbangan Alat penumbuk Tempat pencampuran Pengaduk Saringan.
Cara Pembuatan
Cara pembuatan pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung adalah sebagai berikut.
1.Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, tambah dengan 20 liter air + 10 g detergen, aduk sampai rata
2.Diamkan rendaman tersebut selama semalam.
3.Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus.
4.Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.
Subscribe to:
Posts (Atom)