profil bppk

02 August, 2011

Pengendalian Hama Trips parvispinus Karny Tanaman Cabai

Morfologi/Bioekologi
Ukuran imago sekitar 1 mm
Berwarna kuning hingga ada yang coklat kehitaman. Kehitaman dengan bercak merah atau bergaris-garis di dominasi oleh imago tua
Serangga betina memiliki ciri khas yaitu memiliki 2 sayap halus dan berumbai sedangkan jantan kebalikan dari itu.
Populasi meningkat di musim kemarau. Dengan kemampuan betina bertelur rata-rata 80 butir dan membutuhkan waktu 3-8 hari untuk menetas
Telur berbentuk lonjong membengkok seperti ginjal, berwarna pucat atau transparan, dapat dijumpai didalam jaringan daun.
6. Nimfa berwarna pucat, putih/kekuningan. Instar 1 dan 2 aktif serta belum memiliki sayap.
7. Kepompong akan berkembang menjadi trips di kelembaban rendah dan suhu yang tinggi. Daur hidupnya di dataran tinggi sekitar 20 hari dan dataran rendah 7 -12 hari
8. Trips ditemukan hidup pada bunga menyebabkan bercak-bercak dan bunga gugur. Serangan pada daun pucuk menyebabkan gejala bercak-bercak keperakan

Pola Gejala Serang
Permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan mengkilat dan pada serangan lanjut berwarna coklat dan menyebabkan proses metabolisme terganggu lalu daun akan menjadi keriting dan keriput

Cara Mengendalikan Trips Cabai
Kultur teknis
a. Menggunakan varietas tahan (Tanjung 2)
b. Penggunaan mulsa perak dan jerami
c. Melakukan pengairan yang cukup
Fisik/Mekanis
a. Pembakaran mulsa dan jerami setelah pemakaian
b. Pemasanganan perangkap lekat.
c. Penanaman tanaman penghalang (barrier). Misal Jagung, Orok-orok, Kacang panjang dll.
d. Penanaman cabai di sertai dengan kubis atau tomat secara tumpang sari.
3. Biologi
a. Memanfaatkan musuh alami, B. Bassian, M. anisopliae, Cordyceps sp dll
4. Kimia
a. Jika 15 % per tanaman telah terkena serangan trips, kutudaun dan tungau maka di anjurkan penggunaan pestisida sintetik. Misal Buldok 25 EC, Marshal 200 EC, Confidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dll.